"Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN terhadap apa yang dipimpin. Seorang suami adalah pemimpin bagi anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dipimpinnya atas mereka." (HR. Muslim);;********;;Firman Alah SWT: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim 66:6);;;********;;Seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.(An-Najm: 36-41).****“Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya dan aku adalah yang terbaik daripada kamu terhadap keluargaku”. (Riwayat At-Tirmizi)***“Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik melayani isterinya”. (Riwayat At-Tirmizi)
"HARI KESAKTIAN PANCASILA 1 OKTOBER 2013

Senin, 22 Juli 2013

Puasa

Puasa menurut bahasa berarti menahan dari sesuatu. Dalam al-qur'an disebutkan {إنى نذرت للرحمن صوما} Surah Maryam Ayat 26. yang berarti diam dan menahan untuk berbicara.

Adapun puasa menurut istilah adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa yang disertai niat pada siang hari mulai dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.

Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa puasa itu menahan diri dari dua syahwat ( perut dan farj(kemaluan) ) dan dari segala yang memasuki tenggorokan seperti obat dan lain sebagainya pada waktu tertentu yaitu dari terbitnya fajar kedua/shadik sampai kepada tenggelamnya matahari dari orang tertentu(yang wajib puasa) seperti orang muslim, baligh, berakal dan tidak dalam keadaan haid dan nifas(wanita baru melahirkan) disertai dengan niat ( keinginan hati untuk melaksanakan suatu pekerjaan tanpa ada keraguan) untuk membedakan antara ibadah dan adat(kebiasaan).

Rukun Puasa

Menahan diri dari syahwat perut dan kemaluan atau menahan diri hal-hal yang membatalkan puasa. Ulama Malikiyah dan Syafiiyah menambahkan satu rukun lagi yaitu niat berpuasa pada malamnnya.

Waktu Puasa

Dari terbit sampai tenggelamnya matahari. Adapun daerah dimana siang dan malam sama panjangnya. Atau kadang siang lebih panjang dari malamnya seperti Bulgaria, maka waktu puasanya mengikuti negara terdekat atau disesuaikan dengan waktu Mekah.

Dasar hukumnya firman Allah : {وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط الأسود من الخيط الأسود من الفجر} Al-baqarah 187. Allah memakai kata " الخيط" sebagai ungkapan majazi yang berarti putihnya siang dari gelapnya malam, dan ini terjadi ketika terbit matahari.

Mengenai komentarnya terhadap hadis Nabi {إن بلالا يؤذن بليل ، فكلوا واشربوا حتى يؤذن ابن أم مكتوم } Ibn Abdil Bar mengatakan bahwa "الخيط الأبيض" adalah pagi, sementara sahur itu sebelum terbitnya fajar berdasarkan Ijma (konsensus Ulama).

Manfaat Puasa

Manfaat dari ibadah puasa banyak sekali dari segi rohani dan materi. Puasa merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah. Pahala yang diberikan kepada siapapun yang melakukannya tidak terbatas. Karena puasa itu spesial untuk Allah yang memiliki kemurahan yang luas. Orang yang ikhlas berpuasa berhak memasuki pintu khusus yang disebut "Ar-Rayyan".

Dengan berpuasa seseorang dapat menjaukan diri dari maksiat yang berujung pada siksa Allah. Puasa juga merupakan kaffarah(penebus) dosa dari tahun sebelumnya. Dengan ketaatan, segala urusan orang beriman akan lancar karena ibadah puasa menghasilkan ketakwaan yang merupakan wujud ketundukan terhadap perintah Allah dan menghindari segala larangannya. Allah berfirman : {يأيها الذين أمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون} Al-Baqarah 183

Puasa Ibaratnya sebuah sekolah tatakrama yang agung, dimana orang beriman selama berpuasa melatih beberapa hal. Puasa merupakan perang jiwa, perlawanan terhadap hawa nafsu dan godaan syaitan yang selalu melambai.

Selama berpuasa seseorang membiasakan diri bersabar terhadap hal-hal yang kadang tidak dibolehkan, hawa nafsu yang menghadangnya.

*Disadur dan diterjemahkan dari buku "Fiqh Islam Wa Adillatuhu" karya Prof. Dr. Wahbah Zuhaili

Tidak ada komentar:

Posting Komentar