"Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN terhadap apa yang dipimpin. Seorang suami adalah pemimpin bagi anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dipimpinnya atas mereka." (HR. Muslim);;********;;Firman Alah SWT: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim 66:6);;;********;;Seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.(An-Najm: 36-41).****“Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya dan aku adalah yang terbaik daripada kamu terhadap keluargaku”. (Riwayat At-Tirmizi)***“Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik melayani isterinya”. (Riwayat At-Tirmizi)
"HARI KESAKTIAN PANCASILA 1 OKTOBER 2013

Jumat, 07 Juni 2013

Semangat Mendidik Ibu Een


oleh Rochmanuddin
Posted: 07/06/2013 02:20
Kadis Pendidikan Sumedang Siap Bangun Kelas Inspirasi Bu Een
Ibu Een (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Liputan6.com, Sumedang : Ada banyak alasan bagi Een Sukaesih untuk meratapi hidupnya. Hampir 28 tahun ia hanya bisa berbaring tak berdaya akibat penyakit radang sendi (rheumatoid arthritis) yang ia derita. Tapi Een tak menyerah.

Perempuan 50 tahun itu memilih terus bertahan hidup, melakukan apa yang ia bisa untuk sesama dengan cara mendidik anak-anak. Bagi Bu Een, ada banyak alasan untuk tetap kuat: nafas yang masih dihirup, bibir yang masih bisa bertutur, ingatan yang tajam. Juga inspirasi dari banyak orang.

Salah satunya, Jenderal Soedirman, Sang Panglima Besar. "Jenderal Soedirman dan saya sama-sama sakit. Saya pernah nonton Film 'Janur Kuning', di situ ada tokoh Jenderal Soedirman yang sedang sakit parah, sakit paru-paru tapi beliau masih bisa ditandu dan berjuang mengusir penjajah," ujar Een saat ditemui Liputan6.com di kediamannya di RT 01 RW 06 Dusun Dusun Batukarut, Desa Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa 4 Juni 2013.

Een berpendapat, tidak semua orang dapat melakukan apa yang dilakukan Jenderal Soedirman. Meski dalam kesulitan, ia tetap berjuang dengan tulus untuk negeri ini.

"Makanya saya masih suka kebayang Jenderal Soedirman, batuk-batuk tapi masih bisa pimpin perjuangan, Subhanallah.. Nggak semua orang bisa. Banyak inspirasi perjuangan dari beliau."

Selain Jenderal Sudriman, sosok pahlawan nasional lain juga turut menginspirasi perjuangan hidupnya selama ini adalah Kartini dan Dewi Sartika.

"Kartini yang sosok perjuangan luar biasa, pahlawan wanita, kalau laki-laki mungkin dianggap biasa. Begitu juga Dewi Sartika. Harta benda beliau habis buat pendidikan. Makanya kalau saya punya uang kenapa nggak bisa seperti Dewi Sartika," kata Een. "Dewi Sartika juga berjuang untuk Jawa Barat, itu hebat."

Tak hanya itu, ketauladanan para nabi juga turut menyuntik semangat hidupnya. Seperti Nabi Ayub yang hampir serupa dengan apa yang dialaminya sekarang ini. "Terutama Nabi Ayub yang diberi cobaan sakit, hanya disisakan lidah dan hatinya. Sampai dicoba lewat istrinya, sakit yang sangat membuat orang menderita tapi Nabi Ayub akhirnya sembuh," ungkap Een.

"Saya suka baca sejarah Nabi Ayub dan baca doa Nabi Ayub. Barangkali ada mukjizat seperti Nabi Ayub," harap dia. (Ein/Mut)
Een Sukaesih, masih bisa menjalankan perannya sebagai guru meski harus terbaring lumpuh di atas kasurnya. Tak mau berhenti untuk berkontribusi, wanita yang akrab disapa Ibu Een ini masih memiliki cita-cita untuk membangun sanggar pendidikan di kediamannya, Dusun Batukarut RT 01 RT 06, Desa Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat.

Mendengar kisah serta cita-cita Bu Een, Kepala Dinas Pendidikan Sumedang Herman Suryatman mengaku siap mendukung. Sanggar pendidikan itu rencananya akan dinamai 'Kelas Inspirasi'. Sesuai dengan namanya, diharapkan sanggar ini mampu membawa inspirasi bagi para pendidik khususnya di wilayah Sumedang.

"Untuk sanggar belajar diharapkan menjadi inspirasi bagi guru-guru lainya yang berkunjung ke sanggar itu. Sehingga mereka dapat terpanggil untuk berjuang seperti apa yang dilakukan Ibu Een Sukaesih selama ini," ujar Herman kepadaLiputan6.com, Selasa 4 Juni 2013.

"Kami ajak para pendidik khususnya di Sumedang untuk dapat mencontoh perjuangan dan pengabdian Ibu Een dalam dunia pendidikan," tuturnya.

Herman berharap, Ibu Een dapat segera sembuh dari penyakitnya agar dapat terus berjuang apa yang ia cita-citakan. Selain itu, masyarakat luas, khususnya para pengajar, diharapkan dapat mengaplikasikan apa yang dilakukan Een selama ini.

Kebanggaan dengan apa yang dilakukan Ibu Een pun dirasakan oleh Kepala Desa Ciebereum Wetan, Cecep. Dukungan atas pewujudan sanggar ini pun siap diberikannya.

"Untuk sanggar, insya Allah desa juga akan membantu. Untuk sanggar mungkin ada bantuan dari kabupaten pusat, insya Allah," ujar Cecep saat ditemui di kantornya.

Ia mengaku upaya yang telah dilakukan cukup membawa dampak positif kepada warga sekitarnya. "Karena dari tahun ke tahun banyak perubahan positif setelah dia kasih pendidikan meski secara waktu terbatas. Tapi alhamdulillah manfaatnya luar biasa, dari yang belum bisa membaca sampai bisa membaca," tuturnya.

Cecep pun berharap, pemenang Liputan 6 Sepcial Award ini dapat mencapai keberhasilan yang memberi martabat baik, tidak hanya kepada pribadi Een sendiri, tapi juga bagi daerah, kabupten, dan negeri ini secara luas.

"Saya tak beri apa-apa, hanya doa semoga panjang umur, mendorong motivasi untuk terus mengajar, terus berjalan supaya ada manfaatnya, khususnya untuk anak didiknya dan lingkungan sekitarnya," doa Cecep. (Ndy/Sss)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar